RADAR JAKARTA | Magelang – Sebuah momen tak terlupakan terjadi di jantung budaya Indonesia, Candi Borobudur. Presiden Prancis Emmanuel Macron, didampingi sang istri Brigitte Macron, menyambangi situs warisan dunia yang megah ini dalam kunjungan kenegaraan tiga harinya ke Indonesia. Dan yang mengejutkan, Presiden RI Prabowo Subianto turun tangan langsung menjadi sopir pribadi yang mengantar Macron hingga ke pelataran candi!
Dua Kepala Negara, Satu Warisan Dunia
Macron tiba di kompleks Candi Borobudur sekitar pukul 14.00 WIB, disambut langsung oleh Prabowo dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya. Kunjungan ini menjadi penutup dari agenda kenegaraannya di Indonesia yang dimulai sejak Selasa (27/5), dan menjadi simbol eratnya hubungan Prancis-Indonesia yang kini memasuki usia ke-75 tahun.
Presiden Prabowo dengan penuh antusias memandu langsung sahabatnya itu menyusuri kawasan candi yang menjulang seperti gedung 12 lantai. Macron tampak terpukau, sementara Brigitte dengan anggun ikut menikmati pemandangan yang begitu sarat nilai spiritual dan sejarah.
Macron: “Borobudur adalah Adikarya Peradaban”
Dalam sambutannya di lokasi, Macron menyampaikan kekaguman mendalamnya terhadap Borobudur. “Terima kasih banyak, Bapak Presiden, telah menyambut kami di lokasi luar biasa ini. Borobudur adalah kesaksian nyata dari besarnya peradaban Indonesia,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, Macron menyebut Borobudur sebagai “adikarya spiritual arsitektur” yang menjadi bukti keunggulan budaya Nusantara. Ia juga menekankan pentingnya nilai toleransi yang terpancar dari situs tersebut.
“Borobudur adalah tempat ibadah, tempat inspirasi, dan simbol universal tentang kedamaian dan toleransi. Ratusan ribu orang datang ke sini bukan hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk menemukan makna,” kata Macron, penuh semangat.
Dibalik Layar: Teknologi dan Persiapan Rahasia untuk Sang Presiden
Demi menyambut tamu negara sekelas Macron, pengelola Candi Borobudur menyiapkan sejumlah fasilitas khusus, seperti ramp dan stairlift agar kunjungan tetap nyaman dan efisien. “Waktu Presiden Prancis terbatas, jadi kami pastikan akses ke setiap tingkatan candi bisa dilakukan tanpa mengorbankan struktur dan keaslian bangunan,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.
Ia menegaskan bahwa seluruh fasilitas tambahan itu bersifat non-invasif tidak menggunakan paku atau bor—sehingga candi tetap utuh dan terjaga. “Semua bisa dibongkar kembali dengan mudah setelah kunjungan selesai,” katanya.
“Kejutan Borobudur”: Perjanjian Persahabatan Indonesia–Prancis
Sebelumnya, Macron sempat memberi bocoran bahwa akan ada kejutan diplomatik saat berkunjung ke Borobudur. Dan benar saja, di puncak candi, rencananya ditandatangani perjanjian persahabatan Indonesia–Prancis, yang menandai babak baru kolaborasi dua negara, terutama di bidang budaya dan ekonomi kreatif.
Penutup yang Manis: Dari Akmil hingga Warisan Dunia
Sebelum ke Borobudur, Macron juga berkunjung ke Akademi Militer Magelang. Di sana, ia meninjau laboratorium Bahasa Prancis yang akan dimanfaatkan oleh calon perwira Indonesia yang dikirim ke Prancis. Menariknya, sepanjang perjalanan dari Akmil ke Borobudur, Presiden Prabowo terus mendampingi Macron secara langsung, memperlihatkan kedekatan dan kehangatan diplomatik yang langka.
Borobudur Bukan Sekadar Candi, Tapi Jembatan Diplomasi
Kunjungan Macron ke Borobudur bukan hanya kunjungan wisata. Ini adalah simbol persahabatan, penghormatan terhadap budaya, dan bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan yang mampu menyentuh dunia. Dengan panorama menakjubkan dan pesan universal tentang toleransi, Borobudur sekali lagi menjadi panggung dunia dan Indonesia menjadi bintang utamanya.(*)
Momen Bersejarah di Borobudur: Macron Terpesona, Prabowo Jadi Sopir Pribadi
