RADAR JAKARTA|Jakarta Barat – Sebuah insiden kekerasan fisik yang mengejutkan terjadi di sebuah pabrik baja ringan yang terletak di Jalan Daan Mogot KM 11, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (12/5/2025) sore. Aksi brutal tersebut melibatkan empat orang yang diduga merupakan debt collector dan kini sedang jadi perbincangan hangat di media sosial.
Dalam rekaman CCTV yang tersebar luas, terlihat jelas keempat pelaku menggoyang-goyangkan pagar pabrik sebelum akhirnya berhasil masuk ke dalam area pabrik. Mereka mencari nama yang tercantum dalam surat perintah penagihan hutang dan tak lama kemudian, mereka langsung berusaha masuk ke kantor perusahaan.
Para karyawan yang ada di lokasi mencoba menghalangi aksi mereka. Namun, kekerasan tidak dapat dihindari. Salah satu karyawan, yang diketahui berinisial C, menjadi korban kekerasan fisik setelah dibanting oleh para pelaku di depan mata rekan-rekannya. Meski begitu, para pelaku tetap melanjutkan upaya mereka untuk menemui salah satu penghutang, yang ternyata tidak bekerja di pabrik tersebut.
Peristiwa ini langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat pun merespons cepat dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada malam yang sama. Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, menegaskan bahwa pihaknya sangat serius menangani aksi premanisme yang meresahkan ini.
“Hari ini kami melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari saksi-saksi untuk segera menangkap pelaku,” ujar Dimitri. “Kami akan tindak tegas aksi premanisme seperti ini agar masyarakat merasa aman.”
Namun, Dimitri belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait motif atau detail lainnya karena penyelidikan masih berlangsung. Sementara itu, korban yang menjadi sasaran kekerasan fisik hanya satu orang, dan pelaku sudah melarikan diri usai melakukan aksi kekerasan.
Pihak kepolisian kini sedang memburu pelaku yang berhasil melarikan diri. Hingga kini, insiden tersebut terus menjadi sorotan masyarakat dan menuai beragam tanggapan di dunia maya. Warganet pun tak terima dengan adanya tindakan premanisme semacam ini dan menyerukan agar pihak berwajib segera menangkap para pelaku yang telah membuat suasana semakin mencekam.
Kejadian ini memicu pertanyaan besar mengenai maraknya praktik-praktik premanisme yang makin tak terkendali di beberapa wilayah. Netizen pun berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. | Ucha*
