KPK Geledah Dua Rumah La Nyalla di Surabaya, Terkait Kasus Dana Hibah Pokmas

banner 468x60

RADAR JAKARTA|Surabaya – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah dua rumah milik mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019–2024, La Nyalla Mattalitti, di kawasan Wisma Permai Barat, Mulyorejo, Surabaya, Senin (14/4/2025).

Penggeledahan ini dilakukan dalam rangka penyidikan dugaan korupsi dana hibah kelompok masyarakat (Pokmas) yang bersumber dari APBD Jawa Timur tahun anggaran 2021–2022.

Menurut keterangan dari perwakilan keluarga La Nyalla, Rohmad Amrullah, penyidik KPK tiba sekitar siang hari dan langsung melakukan penggeledahan di dua lokasi, yakni rumah di Jalan Wisma Permai Barat 1 Blok LL No 39 serta satu unit rumah lainnya yang berada di belakangnya.

“Kurang lebih dua jam proses penggeledahan berlangsung. Tim KPK terdiri dari sekitar 7 hingga 15 orang. Namun, tidak ditemukan barang bukti apa pun yang berkaitan dengan kasus tersebut,” kata Rohmad kepada wartawan di lokasi.

Saat penggeledahan berlangsung, La Nyalla tidak berada di tempat. Rumah hanya dihuni oleh asisten rumah tangga dan petugas keamanan. Rohmad menyebut bahwa keberadaan La Nyalla kemungkinan sedang dalam rangka tugas sebagai anggota DPD RI.

“Pak Nyalla sedang tidak di rumah, kami juga tidak tahu posisi persisnya. Tapi beliau selalu kooperatif dan taat hukum,” ujarnya.

Penyidik KPK dikabarkan menggeledah sejumlah ruangan, namun tidak disertai dengan pendampingan dari pihak keluarga karena tidak ada kuasa yang diberikan. Hanya staf rumah tangga yang turut menyaksikan proses tersebut.

Rohmad menegaskan, kedua lokasi yang digeledah tidak menghasilkan temuan yang dapat dikaitkan dengan kasus yang tengah diselidiki, yakni dugaan keterlibatan sejumlah politisi, termasuk Kusnadi dari PDIP dan sejumlah pimpinan DPRD Jatim, dalam penyelewengan dana hibah Pokmas.

“Berita acara penggeledahan dari kedua rumah sudah kami terima. Isinya jelas menyatakan tidak ada barang ataupun dokumen yang disita oleh KPK,” ujarnya.

Kehadiran KPK di kediaman La Nyalla turut disoroti oleh puluhan anggota organisasi masyarakat Pemuda Pancasila (PP), yang tampak memadati halaman rumah dengan mengenakan seragam loreng merah hitam. Beberapa mobil beratribut PP juga terlihat terparkir di sekitar lokasi.

“Kami datang sebagai bentuk solidaritas. Pak Nyalla adalah tokoh besar kami, pernah menjabat Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Jawa Timur,” kata Rohmad yang juga menjabat Ketua Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) PP Surabaya.

Selain menunjukkan dukungan, keberadaan kader PP di lokasi juga bertepatan dengan agenda halal bihalal usai Idulfitri 1446 Hijriah.

Meski tidak ditemukan bukti dalam penggeledahan, Rohmad memastikan pihak La Nyalla akan tetap bersikap terbuka terhadap proses hukum yang tengah berlangsung.

“Kami hormati proses hukum. KPK datang dengan surat tugas resmi, dan kami tidak menghalangi. Prinsip kami adalah patuh dan taat terhadap hukum,” pungkasnya.| Laporan: Harno*
Editor: Redaksi RadarJakarta

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60