Ilustrasi.
RADAR JAKARTA|Riau — Warga Desa Koto Gunung, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, digegerkan dengan penggerebekan terhadap dua aparatur sipil negara (ASN) yang diduga berbuat asusila di dalam mobil yang terparkir di halaman masjid, Jumat (11/4/2025) sore.
Keduanya adalah RU (45), Penjabat (Pj) Kepala Desa Pebaun Hilir yang juga berprofesi sebagai guru, dan SI (34), bidan desa Pebaun Hilir. Keduanya tercatat sebagai ASN dan bertugas di desa yang sama.
Kapolres Kuantan Singingi AKBP Angga F Herlambang membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di halaman Masjid Jamik, Desa Koto Gunung. Warga curiga setelah melihat sebuah mobil yang bergoyang tidak wajar dalam kondisi terparkir.
“Setelah diperiksa, ditemukan RU dan SI sedang berada di dalam mobil milik RU. Warga kemudian meminta keduanya menunjukkan identitas dan buku nikah, namun mereka tidak dapat membuktikan bahwa memiliki hubungan suami-istri,” kata AKBP Angga, Sabtu (12/4/2025).
Berdasarkan keterangan RU kepada pihak kepolisian, ia mengaku sebelumnya baru pulang dari Teluk Kuantan untuk membeli alat tulis kantor. Dalam perjalanan pulang, ia singgah di masjid untuk salat Ashar. Di lokasi yang sama, ia bertemu SI yang juga memarkirkan kendaraannya di halaman masjid.
RU kemudian mengajak SI berbincang di dalam mobil Honda Mobilio miliknya. SI duduk di bangku depan sebelah kiri, sementara RU berbaring di bangku tengah. Sekitar 10 menit kemudian, warga datang dan melakukan penggerebekan.
Pasca kejadian, warga membawa RU dan SI ke kantor desa untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat. Sebagai bentuk sanksi sosial, keduanya dijatuhi denda adat berupa kewajiban membeli seekor kerbau.
“Hingga saat ini, tidak ada laporan resmi atau pengaduan yang masuk ke kepolisian. Kedua pihak keluarga menerima penjelasan dari RU dan SI,” jelas Kapolres.
Pihak kepolisian tetap melakukan pengecekan dan mengumpulkan keterangan sejumlah pihak terkait untuk memastikan duduk perkara kejadian tersebut.
| Laporan: Santi Sinaga*
Editor: Redaksi RadarJakarta