Pabrik Uang Palsu di Perumahan Elit Bogor Digerebek, Polisi Sita Rp3,3 Miliar Upal

banner 468x60

RADAR JAKARTA|Bogor – Sebuah rumah di kawasan Perumahan Griya Melati 1, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, digerebek aparat gabungan dari Polsek Tanah Abang, Polsek Bogor Barat, Babinsa, dan aparat wilayah setempat pada Rabu pagi (9/4/2025). Rumah yang tampak seperti hunian biasa itu ternyata menjadi tempat produksi uang palsu bernilai miliaran rupiah.

Penggerebekan berlangsung sekitar pukul 06.00 WIB, sebagai hasil pengembangan penyelidikan setelah penangkapan seorang tersangka bernama Jery di Stasiun Tanah Abang, Jakarta. Dari hasil interogasi awal, Jery mengaku mendapatkan uang palsu dari lokasi di Bogor tersebut.

Dalam operasi tersebut, polisi mengamankan lima orang pelaku, termasuk pemilik rumah, dan menyita barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp100 ribu senilai Rp3,3 miliar. Uang tersebut terdiri dari Rp1,3 miliar siap edar dan Rp2 miliar yang belum dicetak.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi, membenarkan penggerebekan tersebut. Ia mengatakan, operasi dilakukan oleh jajaran Polsek Tanah Abang, Polda Metro Jaya, dan pihaknya turut memberikan dukungan di lapangan.

“Betul, kita backup pengembangan dari temuan upal di Tanah Abang. Di Bogor tempat nyetaknya,” kata Aji, Rabu (9/4/2025).

Total tujuh orang telah ditangkap terkait kasus ini. Rinciannya, empat orang ditangkap di Tanah Abang, satu orang di Subang, dan dua orang lainnya di Bogor. Kelima tersangka utama yang telah diamankan antara lain: Jery, Babay, Amir Riadi, Lasmino (pemilik rumah), dan Dian Slamet Riadi yang diduga sebagai otak dari jaringan ini.

Dari dokumentasi yang beredar, tampak sejumlah alat produksi seperti printer, alat sablon, serta dua mesin pemotong kertas berada di dalam rumah tersebut. Terdapat pula tumpukan uang palsu pecahan Rp100 ribu yang belum dipotong dan disusun di atas meja produksi.

Waspada Peredaran Uang Palsu

Kasus ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima uang, khususnya saat bertransaksi tunai. Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan metode 3D Dilihat, Diraba, Diterawang guna memastikan keaslian uang rupiah.

1. Dilihat: Periksa warna dan detail desain. Uang asli memiliki gradasi warna tajam dan presisi tinggi.

2. Diraba: Uang asli terasa agak kasar karena terbuat dari serat kapas, terutama di bagian angka nominal dan gambar utama yang timbul.

3. Diterawang: Uang asli akan menampilkan tanda air (watermark) dan benang pengaman yang utuh saat diterawang ke arah cahaya.

Masyarakat juga diimbau untuk melakukan transaksi di tempat resmi dan tidak tergiur penawaran penukaran uang dengan harga miring. Bila menemukan uang yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwajib atau Bank Indonesia.

| Laporan: Hans*
Editor: Redaksi RadarJakarta

Bacaan Lainnya
banner 300x250

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60