RADAR JAKARTA | Jakarta — Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran bersama sejumlah bupati dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menghadiri panen raya padi di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Selasa (8/4/2025). Kegiatan ini juga terhubung secara virtual dengan pelaksanaan panen raya serentak di 14 provinsi sentra utama padi yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Panen raya nasional ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional serta menjadi ajang unjuk kinerja Kabinet Merah Putih di sektor pertanian.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas terjaganya stabilitas harga bahan pokok selama Hari Besar Keagamaan. Ia menegaskan bahwa petani adalah tulang punggung bangsa.
“Para petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegas Presiden Prabowo.
Presiden juga menetapkan harga pembelian gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram yang berlaku di seluruh penggilingan padi, termasuk Perum Bulog. Kebijakan ini bertujuan melindungi petani, mempercepat swasembada pangan, serta menjamin ketersediaan stok pangan nasional dengan harga yang wajar.
Lebih lanjut, Prabowo menginstruksikan agar TNI, Polri, dan dinas pertanian di seluruh daerah melakukan pengawasan ketat terhadap praktik yang merugikan petani, termasuk permainan harga oleh pengusaha.
“Jangan korbankan petani dengan alasan rendemen, kadar air, atau kualitas. Pengusaha boleh untung, tapi jangan mencekik petani,” katanya tegas.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan konsumsi protein oleh masyarakat dengan menurunkan harga daging, telur, dan susu secara signifikan dalam waktu satu tahun ke depan.
Pada kesempatan itu, Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran menyampaikan terima kasih atas perhatian Presiden terhadap petani di Kalimantan Tengah.
“Kebijakan penetapan harga gabah Rp6.500/kg sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ketersediaan pupuk pun kini jauh lebih mudah didapatkan,” ujar Agustiar.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Bambang Irawan, menyatakan dukungannya terhadap program ketahanan pangan nasional melalui optimalisasi lahan dan cetak sawah rakyat.
“Target cetak sawah tahun 2025 sebesar 2,2 juta hektare, termasuk di Kalimantan Tengah, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Data dari BPS melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA) menunjukkan, pada April 2026, produksi padi Kalteng diperkirakan mencapai 37.745 ton gabah kering giling (GKG), setara ±22.420 ton beras, tersebar di lahan seluas ±11.341 hektare di berbagai kabupaten, termasuk Kapuas, Barito Utara, Seruyan, Pulang Pisau, dan lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan panen raya di Desa Pantik, antara lain Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah, Ketua DPRD Kalteng Arton S. Dohong, Wakil Ketua Komisi II DPRD Bambang Irawan, Bupati Pulang Pisau Ahmad Rifai, Bupati Kapuas Wiyatno, Bupati Katingan Saiful, Kepala Bulog Wilayah Kalteng Budi Sultika, serta Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti.