Parade 13 Dalang Cilik Meriahkan Lebaran di Sraten, Wujud Nyata Pelestarian Budaya Sejak Dini

banner 468x60

RADAR JAKARTA|Sukoharjo – Suasana Lebaran di Desa Salakan, Sraten, Kecamatan Gatak, Sukoharjo terasa berbeda tahun ini. Sebuah pagelaran wayang kulit istimewa bertajuk “Parade 13 Dalang Cilik” digelar selama dua malam berturut-turut, pada 4 dan 5 April 2025, di Sanggar Pamor Art Space. Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini menjadi magnet perhatian warga dan pecinta seni tradisional.

Sebanyak 13 dalang cilik tampil membawakan lakon-lakon klasik seperti Gathutkaca, Babat Alas Wanakerta, Dewa Ruci, hingga Wahyu Purba Sejati. Mereka adalah Jendra, Alvian, Dika, Putra, Rata, Vito, Arkan, Agad, Adit, Wila, dan Galen generasi belia yang tampil penuh semangat dan kreativitas. Tidak hanya itu, sindhen cilik Ratiffa Ozilyariska turut memeriahkan pertunjukan dengan suara khasnya.

Pagelaran ini merupakan hasil kolaborasi antara Karawitan Anak, Karawitan Bhinneka, Sanggar Pamor Art Space, dan Karang Taruna Bhakti Salakan. Tidak hanya wayang kulit, acara juga dimeriahkan dengan penampilan karawitan anak dan remaja serta bazar produk kreatif karya pemuda desa.

Menurut penggagas acara, Ki Tulus Raharjo, pentas ini merupakan bentuk nyata pelestarian budaya sejak dini. “Karena pemainnya anak-anak, saya minta dua malam agar mereka bisa tampil maksimal. Anak-anak TK dan SD luar biasa, bisa tampil dari jam setengah tujuh sampai jam sepuluh malam,” ungkapnya.

Salah satu segmen paling menarik adalah pentas Gatot Kaca Jadi yang dibawakan oleh dalang-dalang TK, lengkap dengan iringan gamelan anak-anak. Meski menghadapi tantangan, khususnya dalam penguasaan dialog, para peserta berhasil menyampaikan inti cerita melalui gerakan sabet dan suluk sederhana.

“Persiapan paling berat justru di karawitan, karena sebelumnya anak-anak hanya belajar mendalang. Tapi selama bulan puasa kemarin, kami latihan dua kali seminggu penuh,” tambah Ki Tulus.

Pagelaran ini tak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi. Ia membuka ruang bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai seni tradisional, sekaligus meneguhkan pentingnya regenerasi dalam pelestarian budaya Jawa.

Dhik, He… Ayo Nonton Wayang!

| Laporan: Eva*
Editor: Redaksi RadarJakarta

Bacaan Lainnya
banner 300x250

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60