RADAR JAKARTA | Papua Barat Daya— Dalam upaya memperkuat nilai-nilai dasar kebangsaan di tengah arus perubahan global dan disrupsi teknologi, Senator DPD RI Agustinus R. Kambuaya, SIP, SH, akan menggelar serangkaian kuliah umum bertema “Empat Pilar Kebangsaan” di berbagai sekolah menengah dan perguruan tinggi di wilayah Papua Barat Daya. Kegiatan ini akan berlangsung dari April hingga awal Maret 2025 sebagai bagian dari program nasional sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan oleh MPR RI.
Senator Agustinus R. Kambuaya atau yang akrab disapa ARK memandang bahwa generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa, berada pada titik kritis dalam sejarah pembangunan bangsa. Mereka hidup dalam era globalisasi yang ditandai dengan terbukanya akses informasi, perubahan sosial yang cepat, serta tekanan ideologis yang bisa datang dari berbagai arah.
“Memilih sekolah dan kampus sebagai ruang diskusi kebangsaan bukan tanpa alasan. Di sanalah ide-ide tumbuh, nilai terbentuk, dan masa depan bangsa dipertaruhkan. Oleh karena itu, penguatan pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika perlu dilakukan secara serius dan berkelanjutan,” ujar ARK.
Menurut ARK, teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg relevan dalam konteks ini. Teori tersebut menyebutkan bahwa pendidikan moral yang baik harus diberikan sejak usia muda melalui proses internalisasi nilai yang sistematis. Di sinilah letak pentingnya pendekatan edukatif terhadap Empat Pilar Kebangsaan—bukan hanya sebagai doktrin, melainkan sebagai nilai yang ditanamkan dan dihidupi.
Selain itu, ARK juga menggarisbawahi bahwa nilai-nilai kebangsaan harus disampaikan secara kontekstual, sesuai dengan tantangan zaman. “Generasi Gen Z adalah generasi digital. Mereka berpikir kritis, adaptif, dan hidup dalam dunia yang nyaris tanpa batas. Maka, pemahaman tentang kebangsaan harus dikaitkan dengan realitas mereka. Pancasila bukan sekadar hafalan, melainkan harus menjelma dalam cara berpikir dan bertindak mereka sehari-hari,” tambahnya.
Dalam perspektif sosiolog Emile Durkheim, nilai bersama dan solidaritas sosial adalah fondasi masyarakat yang sehat. Empat Pilar Kebangsaan mencerminkan nilai-nilai tersebut dalam konteks Indonesia. Ketika solidaritas ini terkikis oleh egoisme individual atau pengaruh luar yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa, maka keutuhan NKRI bisa terancam.
Rangkaian kuliah umum ini juga diharapkan menjadi ruang dialog terbuka antara generasi muda dengan wakil mereka di parlemen. Senator ARK ingin mendengar langsung suara dan aspirasi mahasiswa dan pelajar, sembari menanamkan semangat kebangsaan yang kokoh.
“Kita tidak boleh lelah merawat Indonesia. Kebinekaan kita adalah kekayaan, bukan kelemahan. Dan hanya dengan pemahaman yang utuh terhadap Empat Pilar, generasi muda akan mampu menjaga masa depan bangsa ini dengan kepala dingin, hati terbuka, dan jiwa yang tangguh,” pungkas ARK.
Melalui kegiatan ini, Senator ARK menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat Papua Barat Daya, menyapa generasi muda, dan menjadi bagian dari proses panjang membangun bangsa melalui pendidikan karakter kebangsaan.