Kisah Pilu Stefani: Mantan Mahasiswi dan PSK, Viral Tanpa Busana

banner 468x60

RADAR JAKARTA|Medan – Sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang wanita muda diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) berjalan tanpa busana di jalanan umum. Sosok dalam video tersebut kini terungkap sebagai Stefani (29), seorang mantan mahasiswi yang memiliki kisah hidup tragis.

Kronologi Kejadian

Video ini pertama kali dibagikan oleh seorang konten kreator, Rahmat Hidayat, melalui akun Instagram @alehhh22. Dalam video itu, Stefani terlihat tanpa pakaian dan disaksikan oleh warga sekitar. Beruntung, dua relawan, pria dan wanita, segera menolongnya dengan memberikan pakaian dan makanan.

Saat diajak berbicara, Stefani menunjukkan kemampuan komunikasi yang baik dan sopan, mengejutkan banyak orang. Ia bahkan menawarkan makanan kepada para relawan yang membantunya serta mengucapkan terima kasih.

Alasan Stefani Berjalan Tanpa Busana

Stefani mengungkapkan bahwa ia sedang mengalami menstruasi tetapi tidak memiliki uang untuk membeli pembalut. Ia sempat meminta bantuan kepada orang-orang di sekitarnya, namun diabaikan. Rasa frustrasi yang mendalam akhirnya mendorongnya untuk membuka seluruh pakaiannya di tempat umum.

“Tadi kan halangan, nggak ada duit beli softex jadi tembus semua. Minta tolong sama orang buat minta celana, tapi nggak ada yang peduli. Mungkin orang anggap aku gila,” ujar Stefani.

Lebih menyedihkan lagi, saat meminta bantuan, ia justru mengalami pelecehan di jalan. Kecewa dan marah, ia berjalan tanpa busana dalam kondisi emosional yang tidak stabil.

Perjalanan Hidup Stefani: Dari Mahasiswi hingga Pekerja Seks

Stefani dulunya adalah mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di dekat Podomoro, jurusan Manajemen S1. Ia sempat mendapatkan dukungan finansial dari ayahnya hingga semester empat, sebelum akhirnya memutuskan berhenti kuliah.

Keputusan itu mengecewakan ayahnya, dan sejak saat itu Stefani harus bertahan hidup sendiri. Ia sempat tinggal di panti sosial (Dinsos), di mana anaknya yang masih berusia 8 bulan juga berada dalam perawatan pemerintah. Namun, ia kini tak lagi mengetahui keberadaan anaknya dan menduga bahwa buah hatinya telah diadopsi.

Tanpa pekerjaan tetap, Stefani akhirnya terpaksa menjadi pekerja seks komersial (PSK) demi bertahan hidup. Dari satu pelanggan, ia mengaku mendapat bayaran Rp150 ribu. Namun, ia merasa lelah dengan pekerjaan tersebut dan ingin berhenti.

“Pengen berhenti, udah capek pula, Bang,” ungkapnya.

Penolakan untuk Kembali ke Panti Sosial

Ketika Rahmat Hidayat menawarkan bantuan agar Stefani kembali ke Dinsos, ia langsung menolak. Menurutnya, kondisi di panti sosial tidak nyaman, dan ia merasa fasilitas serta pengelolaan anggarannya kurang baik.

Selain itu, Stefani mengungkapkan bahwa ia sangat merindukan anaknya. Namun, hingga kini ia tidak memiliki informasi mengenai keberadaan sang buah hati.

Reaksi Publik

Kisah Stefani yang memilukan menuai simpati warganet. Banyak yang merasa terkejut dengan kepandaiannya berbicara dan menyayangkan nasibnya.

GA EXPECT BANGET, komunikasinya bagus, kayak orang berpendidikan. Tolong kasih dia kerjaan, dia cuma capek sama keadaan,” tulis seorang warganet.

Plis banyak-banyak sering ajak ngobrol. Dari video ini gue lihat, makin banyak diajak ngobrol, makin waras jiwanya,” komentar lainnya.

Kisah ini juga menarik perhatian publik figur seperti Ashanty, yang turut memberikan reaksi terhadap video tersebut.

Refleksi dan Harapan

Kisah Stefani adalah potret nyata dari bagaimana seseorang bisa jatuh ke dalam keterpurukan akibat berbagai faktor hidup. Masyarakat diharapkan lebih peduli dan tidak mudah menghakimi orang-orang yang berada dalam situasi sulit seperti ini.

Apakah ada harapan bagi Stefani untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik? Semoga kisahnya menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat agar lebih banyak tangan yang mau membantu mereka yang membutuhkan. (*)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60