RADAR JAKARTA|Jakarta – Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea melontarkan sindiran tajam kepada mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang mengaku siap membongkar dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di perusahaan tersebut.
Hotman menilai sikap Ahok yang kini vokal justru bertolak belakang dengan perannya selama menjabat sebagai komisaris utama Pertamina sejak 2019 hingga mengundurkan diri pada 2024.
Hotman: Ahok Seharusnya Bertindak Saat Masih Menjabat
Dalam pernyataannya, Hotman menegaskan bahwa seorang komisaris utama memiliki kewenangan untuk menindak direksi jika mencurigai adanya penyimpangan. Ia mempertanyakan mengapa Ahok baru berbicara setelah kasus ini terungkap oleh Kejaksaan Agung.
“Seorang komisaris utama berwenang mendiskors direksi sementara, lalu membawanya ke RUPS. Kalau memang ada pelanggaran, kenapa dulu tidak bertindak?” ujar Hotman dalam unggahannya, Minggu (2/3/2025).
Hotman menilai ada dua kemungkinan terkait sikap Ahok: gagal menjalankan tugasnya atau mengetahui adanya korupsi tetapi tidak bertindak.
“Kalau memang dia tidak bersalah atau tidak berani membuka skandal korupsi saat itu, setidaknya sekarang jangan cuap-cuap seolah-olah dia bersih dan hebat,” tegasnya.
Sindiran Soal Gaji dan Bonus Miliaran
Lebih lanjut, Hotman menyoroti alasan Ahok terkesan diam selama menjabat, menduga bahwa hal tersebut berkaitan dengan besarnya gaji dan bonus yang diterima sebagai komisaris utama.
“Kalau dia sekarang mengaku banyak pelanggaran terjadi di masanya, kenapa dulu diam? Karena dia lebih memilih gaji miliaran. Tapi sekarang tiba-tiba bicara seolah pahlawan,” sindirnya.
Hotman juga menyesalkan sikap Ahok yang mundur dari jabatannya pada 2024 tanpa mengungkap adanya pelanggaran di Pertamina.
“Saat mengundurkan diri, tidak ada keluhan apa pun. Tidak ada alasan takut. Kalau takut berarti pengecut. Malah pindah mendukung 03, tapi bernasib sial,” kata Hotman, merujuk pada dinamika politik yang melibatkan Ahok.
Ahok Klaim Punya Bukti, Siap Beberkan di Persidangan
Sebelumnya, Kejaksaan Agung membuka peluang untuk memanggil Ahok dalam penyelidikan dugaan mega korupsi di Pertamina. Menanggapi hal ini, Ahok mengaku senang jika dipanggil dan siap membeberkan data yang dimilikinya.
Ahok mengklaim memiliki rekaman dan notulen rapat selama menjabat sebagai komisaris utama, yang siap diputar dalam persidangan.
Namun, Hotman tetap mempertanyakan peran Ahok dalam kasus ini.
“Yang membongkar mega korupsi Pertamina bukan Ahok, tapi Kejaksaan. Selama bertahun-tahun menjabat, honor dan bonus miliaran dia terima. Tapi dia mundur dengan tenang tanpa satu pun protes. Kenapa baru sekarang bicara?” tutup Hotman Paris. ***
Hotman Paris Sindir Ahok Soal Korupsi di Pertamina: “Kenapa Dulu Diam?”
