Kombes Hendy Kurniawan Halangi OTT Harun Masiku, Mabes Polri Tindak Lanjut

banner 468x60

RADAR JAKARTA| Jakarta – Nama Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kalimantan Utara, Kombes Hendy Febrianto Kurniawan, terseret dalam dugaan kasus perintangan penyidikan yang melibatkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Dalam sidang praperadilan yang diajukan Hasto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (6/2/2025), Tim Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap peran Hendy dalam gagalnya operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Hasto dan Harun Masiku pada Januari 2020.

Dugaan Intimidasi Terhadap Penyidik KPK

Saat itu, tim penindakan KPK telah mengejar Hasto dan Harun di kawasan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan. Namun, mereka dihadang oleh lima orang, yang diduga merupakan suruhan Hasto, salah satunya Hendy Kurniawan yang saat itu berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

“Petugas KPK malah digeledah tanpa prosedur, diintimidasi, dan mendapatkan kekerasan verbal serta fisik oleh Hendy Kurniawan dan kawan-kawan,” ujar Iskandar Marwanto, anggota Tim Hukum KPK, dalam persidangan.

Tak hanya itu, alat komunikasi penyidik KPK disebut diambil paksa. Mereka juga dituduh mengonsumsi narkoba hingga harus menjalani tes urine yang hasilnya negatif. Penyidik baru dilepaskan keesokan paginya, setelah Brigjen Setyo Budiyanto, yang saat itu menjabat Direktur Penyidikan KPK, datang ke PTIK.

Setelah kejadian ini, Harun Masiku menghilang dan hingga kini masih berstatus buron.

Jejak Karier dan Kontroversi Hendy Kurniawan

Kombes Hendy Febrianto Kurniawan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2000 dengan latar belakang reserse. Ia pernah bertugas sebagai penyidik muda KPK pada 2008-2012 sebelum kembali ke Polri.

Sepanjang kariernya, Hendy pernah menjabat sebagai Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2016), Kapolres Karawang (2017), hingga bertugas di Bareskrim Polri pada 2018. Ia juga sempat menjadi Wadirreskrimsus di Polda Banten dan Polda Metro Jaya sebelum akhirnya menduduki jabatan Dirreskrimsus Polda Kaltara sejak 2022.

Hendy juga pernah tersandung kontroversi pada 2018 saat menjadi Kapolres Karawang. Dalam sebuah aksi unjuk rasa di Karawang International Industrial City (KIIC), ia mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menyebut dirinya siap “menggulung siapa pun” termasuk anggota Kopassus dan Marinir. Pernyataan ini menuai polemik hingga ia akhirnya meminta maaf dan dimutasi.

Mabes Polri Akan Menindaklanjuti

Terkait dugaan keterlibatan Hendy dalam penggagalan OTT KPK, Mabes Polri memastikan akan melakukan tindak lanjut.

“Itu dalam proses ya. Nanti tentu ada salinan ataupun apa yang disampaikan. Kami akan lakukan tindak lanjut,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, di Mabes Polri, Jumat (7/2/2025).

Saat ini, kasus ini masih menjadi sorotan publik. KPK pun terus berupaya mengungkap siapa saja pihak yang terlibat dalam hilangnya Harun Masiku dan upaya perintangan penyidikan yang terjadi lima tahun lalu.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60