Radar Jakarta | Orebro, Swedia – Tragedi mengerikan melanda Kota Orebro, Swedia, pada Selasa (4/2/2024) siang waktu setempat, ketika sebuah penembakan massal terjadi di pusat pendidikan orang dewasa. Kepolisian Swedia melaporkan bahwa insiden tersebut telah merenggut nyawa sekitar 10 orang, sementara operasi penegakan hukum masih berlangsung.
Serangan Mematikan di Tengah Jam Sekolah
Penembakan terjadi sekitar pukul 12:33 waktu setempat, memicu respons cepat dari pihak berwenang. Polisi segera melakukan operasi besar-besaran dan mengimbau masyarakat untuk menjauhi area kejadian.
Gambar dari lokasi menunjukkan kehadiran petugas kepolisian dalam jumlah besar, disertai ambulans serta kendaraan darurat yang bersiaga di luar sekolah. Sementara itu, seluruh sekolah di sekitar lokasi diberlakukan lockdown demi alasan keamanan.
Awalnya, polisi melaporkan lima orang tertembak. Namun, jumlah korban terus bertambah seiring dengan berjalannya penyelidikan. “Sekitar 10 orang tewas hari ini,” ujar Kepala Polisi Orebro, Roberto Eid Forest, dalam pernyataannya kepada media.
Situasi Masih Genting, Polisi Sebut Bahaya Belum Berakhir
Dalam pembaruan setelah pukul 14.00 waktu setempat, pihak kepolisian menegaskan bahwa situasi masih berbahaya. “Masyarakat HARUS menjauh,” tegas pernyataan resmi mereka. Polisi juga menyebut kasus ini sedang diselidiki sebagai dugaan percobaan pembunuhan, pembakaran, dan pelanggaran senjata berat.
Menteri Kehakiman Swedia, Gunnar Strommer, turut menanggapi insiden ini dengan serius. “Pemerintah sedang berhubungan erat dengan polisi dan mengikuti perkembangan dengan saksama,” ujarnya kepada penyiar SVT.
Swedia dan Ancaman Kekerasan Senjata
Meski dikenal sebagai negara dengan tingkat kepemilikan senjata tinggi untuk keperluan berburu, Swedia memiliki sejarah panjang terkait kekerasan bersenjata di lingkungan sekolah. Menurut Dewan Nasional Swedia untuk Pencegahan Kejahatan, dalam rentang 2010 hingga 2022, tujuh insiden serupa telah terjadi, menewaskan total 10 orang.
Pemerintah daerah telah mengonfirmasi bahwa jumlah korban luka yang dirawat di rumah sakit terus meningkat. Lima orang mengalami luka tembak, dengan empat di antaranya menjalani operasi, termasuk satu korban dalam kondisi kritis.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan operasi intensif di lokasi kejadian. Belum ada informasi resmi mengenai pelaku atau motif di balik serangan mematikan ini.***