Ratusan Pengunjung TMII Bernyanyi dan Menari Bersama dalam Pertunjukan Tari Kecak dan Lagu Janger

banner 468x60

Radarjakarta.id | JAKARTA – Ratusan pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memadati Jawa Dwipa Amphitheater, Danau Archipelago, Anjungan Jawa Barat, untuk menyaksikan pertunjukan seni budaya Bali pada Sabtu sore (25/1). Acara ini diselenggarakan oleh TMII bekerja sama dengan Anjungan Bali dan Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Bali dalam rangka menyambut Hari Raya Isra Mi’raj, Siwa Ratri, dan Tahun Baru Imlek 2576.

Pertunjukan utama menampilkan Tari Kecak “Subali Antaka” atau “Gugurnya Subali”, yang dipentaskan oleh sekitar 40 penari dari Diklat Tari Bali Dwipa Anjungan Bali TMII. Dibimbing oleh seniman Anak Agung Rai Susila Panji, S.Sn., M.Si., yang juga bertindak sebagai sutradara, narator, serta memerankan tokoh Sugriwa, tarian ini mengisahkan pertarungan epik antara Sugriwa dan Subali dengan bantuan Sri Rama.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

 

Sebelum pertunjukan Tari Kecak dimulai, penonton disuguhkan dengan Tari Sekar Jagat, sebuah tarian penyambutan yang menggambarkan kedamaian alam semesta. Tarian ini pertama kali diciptakan untuk pembukaan pameran wastra Bali di Jakarta pada 1993 oleh koreografer Dr. N.L.N. Swasthi Widjaja Bandem, S.S.T., M.Hum., bekerja sama dengan komposer I Nyoman Windha, S.S.Kar., M.A.

Keseruan acara semakin terasa ketika lagu Janger dibawakan oleh Afdhal Artha, A.Md.Sn. dengan aransemen khas Alam Dewata Band (ADB). Lagu Janger sendiri merupakan lagu daerah Bali yang berasal dari tradisi para petani kopi di Bali Utara sejak 1920-an. Seiring waktu, lagu ini menjadi bagian dari seni pergaulan di kalangan remaja Bali dan semakin populer di tingkat nasional hingga internasional, terutama dalam ajang paduan suara.

Saat lagu Janger dimainkan, suasana di amphitheater semakin meriah. Para pengunjung secara spontan ikut bernyanyi dan mengangkat tangan sambil menggetarkan jari-jari mereka seperti penari Kecak. Momen ini semakin menghidupkan suasana kebersamaan di antara para penonton.

Untuk memperdalam pemahaman tentang lagu Janger versi ADB, Afdhal mengundang I Wayan Agus Sumarjaya, pendiri sekaligus vokalis ADB, yang juga seorang penari Kecak dalam pertunjukan tersebut. Yan Agus menjelaskan bahwa ADB berkomitmen melestarikan lagu daerah dengan aransemen modern agar tetap relevan bagi generasi muda, khususnya Generasi Y (Milenial), Z, dan Alpha.

“Sebagai orang Bali, meskipun lahir di luar Bali, saya ingin terus memperkenalkan seni tradisional ini dengan sentuhan musik kekinian agar lebih mudah diterima oleh generasi muda,” ujar Yan Agus. Ia juga menekankan bahwa lagu Janger lebih dikenal di luar negeri karena sering dibawakan dalam ajang paduan suara internasional, di mana Indonesia kerap meraih penghargaan.

ADB sendiri merupakan grup musik asal Kampung Bali, Bekasi, yang mengusung konsep akulturasi musik modern (diatonis) dan musik tradisional Bali (pentatonis). Nama Alam Dewata Band juga memiliki makna lain, yaitu “Acculturation of Diatonic & Balinese-pentatonic”. Lagu Janger versi ADB yang berjudul “Tu Doger”, merupakan medley dari tiga lagu rakyat Bali: Ratu Anom, Don Dapdape, dan Janger. Lagu ini dapat dinikmati di berbagai platform musik digital serta YouTube Alam Dewata Broadcaster.Yan Agus juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada TMII, Anjungan Bali, dan seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. “Melihat pengunjung antusias bernyanyi dan menari bersama menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami. Ini memotivasi kami untuk terus berkarya,” tutupnya.

Yan Agus juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada TMII, Anjungan Bali, dan seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. “Melihat pengunjung antusias bernyanyi dan menari bersama menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami. Ini memotivasi kami untuk terus berkarya,” tutupnya.

Sebagai informasi, pertunjukan Tari Kecak di TMII rutin digelar setiap akhir bulan di Jawa Dwipa Amphitheater, Danau Archipelago, Anjungan Jawa Barat. Judul yang ditampilkan beragam, seperti “Geseng Alengka”, “Gugurnya Rahwana”, “Satyaning Jatayu”, dan lainnya. Pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan ini secara gratis hanya dengan membeli tiket masuk TMII.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi media sosial resmi: @tmii_official, @anjungan_bali, dan @badan_penghubung_provinsi_bali.

Reporter: Titik

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60