Radarjakarta.id| TANGGAMUS – Langkah ini dianggap penting untuk mencegah berbagai potensi masalah seperti banjir dan penyebaran penyakit, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dalam himbauannya, Eka menekankan pentingnya membersihkan selokan dan parit di wilayah permukiman, terutama di kawasan tanah datar. Hal ini bertujuan untuk memastikan aliran air tetap lancar selama hujan deras, sehingga tidak menimbulkan genangan yang menjadi sarang nyamuk penyebab DBD.
“Air harus terus mengalir, jangan sampai tergenang. Genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk penyebab DBD berkembang biak. Lebih baik mencegah dengan menjaga kebersihan daripada harus menghadapi penyakit,” ujar Eka.
Selain itu, perhatian khusus juga diberikan kepada warga yang tinggal di sekitar aliran sungai. Eka meminta mereka lebih aktif membersihkan rumput liar dan menyingkirkan tumpukan barang tak terpakai yang dapat menjadi tempat persembunyian hewan liar atau menambah risiko banjir.
“Rumput liar dan barang yang tidak digunakan di sekitar rumah sebaiknya dibersihkan. Kalau memang tidak berguna, lebih baik dibuang atau dimusnahkan untuk menghindari bahaya,” tegasnya.
Eka juga mengingatkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan tugas bersama seluruh masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, potensi bencana seperti banjir dan penyebaran penyakit dapat diminimalkan.
Musim penghujan kerap menghadirkan tantangan, mulai dari genangan air, banjir, hingga meningkatnya kasus DBD. Langkah proaktif berupa kebersihan lingkungan diharapkan menjadi solusi efektif dalam menghadapi berbagai risiko tersebut.
“Kesadaran dan peran aktif masyarakat sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan selama musim hujan ini. Jika semua elemen masyarakat bersatu, saya optimis Pekon Kutadalom dapat melalui musim penghujan dengan aman dan kondusif,” pungkas Eka.
Dengan pesan ini, Eka berharap masyarakat semakin termotivasi untuk menjaga lingkungan demi kebaikan bersama. | Yeyen*