Menteri Satryo Dituding Arogan, Pegawai Kemendikti Protes

banner 468x60

Radarjakarta.id | JAKARTA – Sejumlah pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Pintu Senayan, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025) pagi. Aksi ini dipicu oleh tudingan bahwa Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, kerap bertindak arogan dan bersikap kasar terhadap pegawai di lingkungan kementerian.

Dalam aksi tersebut, para pegawai mengenakan kemeja hitam dan membawa spanduk dengan berbagai kritik tajam. Salah satu spanduk bertuliskan, “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri,” sementara spanduk lainnya menyatakan, “Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan untuk babu keluarga.”

Aksi ini juga diwarnai dengan seruan kepada Presiden untuk mengambil tindakan terhadap Menteri Satryo. “Pak Presiden, selamatkan kami dari Menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat,” demikian isi salah satu spanduk yang dipajang di depan kantor Kemendikti Saintek.

Foto-foto aksi ini diunggah oleh Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri. Namun hingga berita ini diturunkan, Iman belum memberikan tanggapan terkait aksi tersebut.

Penyebab pasti aksi protes ini belum jelas, namun beberapa komentar di media sosial mengaitkan aksi tersebut dengan pemecatan yang dianggap tidak adil terhadap salah satu pegawai, Neni Herlina. Pesan yang beredar di grup WhatsApp internal pegawai Kemendikti Saintek menyebutkan bahwa pemecatan Neni menjadi pemicu aksi ini. “Pemecatan tidak adil yang dialami oleh Sdri. Neni Herlina juga bisa terjadi kepada kita. Oleh karena itu, pilihan kita hanya: ‘LAWAN ATAU MENUNGGU GILIRAN!’” tulis salah satu akun media sosial.

Selain itu, tudingan lain yang mencuat adalah dugaan bahwa Menteri Satryo menampar sopir pribadinya dan melakukan mutasi pegawai secara sewenang-wenang. Bahkan, ada pula spekulasi bahwa tidak ada pegawai wanita di lingkaran pertama kementerian karena adanya campur tangan istri Menteri yang diduga cemburu.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak kementerian terkait tudingan-tudingan tersebut.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60