ITS Luncurkan Low-Cost GNSS Receiver untuk Tingkatkan Akurasi Data Spasial

ITS Luncurkan Low-Cost GNSS Receiver untuk Tingkatkan Akurasi Data Spasial
ITS Luncurkan Low-Cost GNSS Receiver untuk Tingkatkan Akurasi Data Spasial
banner 468x60

Radarjakarta.id | SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkenalkan inovasi terbaru di bidang teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS), yaitu Low-Cost GNSS Receiver bernama Smart Geo PD ITS. Alat ini dirancang khusus untuk mendukung efisiensi pengelolaan data spasial, terutama bagi kebutuhan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di seluruh Indonesia.

Ketua Tim Peneliti, Prof. Mokhamad Nur Cahyadi, ST., MSc., PhD, menyatakan bahwa inovasi ini hadir sebagai solusi atas permasalahan akurasi data lokasi meteran air pelanggan PDAM. “Kesalahan data spasial selama ini menjadi tantangan utama yang memengaruhi kualitas pelayanan PDAM. Perangkat GNSS yang beredar di pasaran cenderung mahal dengan tingkat akurasi rendah,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Smart Geo PD ITS menawarkan tingkat akurasi dengan kesalahan di bawah 1 meter, namun dengan harga yang lebih terjangkau dibanding perangkat GNSS konvensional. Prof. Nur menjelaskan bahwa alat ini dilengkapi fitur geotagging, yang memungkinkan PDAM mendata dan mengelola aset mereka secara lebih efisien.

Beberapa keunggulan alat ini meliputi:

  • Desain minimalis dan ringan, sehingga mudah dibawa oleh petugas.
  • Konektivitas Bluetooth, yang memungkinkan integrasi dengan ponsel tanpa kabel.
  • Baterai isi ulang, untuk menunjang mobilitas tinggi.

Alat ini juga mampu mendata berbagai aset PDAM, seperti jaringan perpipaan, lokasi pompa, jembatan pipa, valve, hingga sistem perlindungan katodik. “Dengan data akurat ini, PDAM dapat merencanakan pemeliharaan, memantau kondisi aset, dan meningkatkan kelancaran distribusi air bersih,” papar Prof. Nur.

Pengembangan Smart Geo PD ITS dilakukan melalui kerja sama dengan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dan NCGeotech, unit bisnis dari PT ITS Tekno Sains. Saat ini, PDAM Surya Sembada telah menggunakan beberapa unit dalam operasionalnya sebagai langkah awal sebelum alat ini didistribusikan ke seluruh PDAM di Indonesia.

Namun, Prof. Nur mengakui bahwa proses pengembangan alat ini menghadapi tantangan, terutama pada perangkat lunak berbasis open-source dan konektivitas jaringan. Tim peneliti ITS harus melakukan penyesuaian dan pengembangan sendiri untuk memastikan alat bekerja optimal.

Alat ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 28%, berkat penggunaan bahan lokal pada hampir seluruh komponennya, kecuali modul utama. “Hal ini membuat harga lebih ekonomis tanpa mengurangi tingkat akurasi,” tambahnya.

Inovasi ini merupakan bagian dari program Higher Education for Technology and Innovation (HETI) yang didukung oleh Asian Development Bank (ADB). Dr. Latifah Nurahmi, ST., MSc., Koordinator Riset dan Inovasi HETI-ADB, menyatakan harapannya agar alat ini memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dan industri di Indonesia.

“Dengan adanya Smart Geo PD ITS, diharapkan PDAM di seluruh Indonesia dapat lebih efisien dan akurat dalam mengelola aset mereka, sehingga pelayanan kepada masyarakat meningkat,” tuturnya.

Langkah ini menegaskan komitmen ITS dalam menghasilkan inovasi yang berdampak langsung pada kebutuhan industri dan masyarakat.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60