Radarjakarta.id | MEDAN –
Sejumlah kawasan di Kota Medan terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya beberapa sungai, Rabu (27/11/2024).
Hingga saat ini, banjir telah merata menerjang rumah-rumah warga di 21 kecamatan. Kecamatan Helvetia dan Sunggal disebut sebagai daerah yang paling parah terdampak begitu juga Medan Johor, warga-warganya sudah banyak dievakuasi ke tempat aman.
Kepala Dinas Kominfo Medan, Arrahman Pane saat dimintai keterangannya mengatakan, banjir yang menerjang rumah warga di Medan bukan hanya karena debit air hujan melainkan air juga datang dari luapan beberapa sungai di dekatnya.
“Air itu juga berasal dari sungai-sungai sekitar, seperti melonjaknya debit air di Sungai Belawan menyebabkan banjir di kawasan Kelambir dan Pinang Baris. Sementara itu, di Kecamatan Johor, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Si Biru-biru. Ketinggian air hingga kini belum dapat dipastikan, namun laporan di lapangan menyebutkan air sudah masuk ke rumah warga dan menggenangi jalan-jalan utama, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat,” ungkapnya.
Menurut pantauan, banjir terus bertambah tinggi seiring dengan naiknya debit air sungai. Tim gabungan dari pemerintah daerah, BPBD, dan relawan masih sibuk melakukan pendataan titik-titik banjir dan membantu evakuasi warga yang terdampak.
Pemerintah mengimbau warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai agar waspada dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika kondisi semakin memburuk. Pusat pengungsian darurat juga mulai didirikan di beberapa titik untuk menampung korban banjir.
“Saya sudah menghimbau kepada seluruh kepling agar mengingatkan warganya Waspada atas banjir yang terjadi. Hal itu saya sampaikan melalui grub wa kita bersama para kepling,” tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan info yang beredar di lapangan, kawasan Medan Johor ketinggian air sudah setinggi pinggang orang dewasa bahkan di beberapa titik lainnya air sudah menenggelamkan rumah warga seperti Kampung Aur dan lainnya. | Ayla*