Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi, Kapolrestabes Semarang Klarifikasi

banner 468x60

Radarjakarta.id | SEMARANG – Peristiwa penembakan siswa SMKN 4 Semarang bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (16), oleh oknum anggota  kepolisian yang diduga yang tengah berupaya melerai kelompok korban yang hendak tawuran di sekitar Perumahan Paramount, Kecamatan Semarang Barat, Minggu (24/11/2024) Gamma karena dituduh melakukan tawuran dan bagian dari gangster.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan peristiwa terjadi hari Minggu (24/11) dini hari. Saat itu ada tiga peristiwa tawuran di lokasi berbeda.

“Pada Minggu dini hari kemarin kita menangani laporan setidaknya ada tiga peristiwa tawuran antargeng, antarkreak di Kota Semarang, di Kecamatan Gayamsari, Semarang Utara dan di Semarang Barat. Nah dalam penanganan ketiga ini ada beberapa yang kita amankan dan tetapkan sebagai tersangka,” kata Irwan di kantornya, Senin (25/11/2024).

Kemudian dia menjelaskan di peristiwa daerah Gayamsari ada dua orang ditetapkan tersangka. Kemudian di Semarang Utara ada korban luka namun pelaku belum tertangkap. Sedangkan korban berinisial G (17) ada di peristiwa Semarang Barat dekat wilayah Paramount.

“Di Semarang Barat kita lakukan pemeriksaan terhadap 12 anak-anak yang terlibat, empat di antaranya tersangka. Mereka dari dua kelompok berbeda, geng Seroja dan geng Tanggul Pojok. Korban dari geng Tanggul Pojok. Kita juga amankan sajam,” jelasnya.

Ketika kejadian, lanjut Irwan, ada anggota polisi yang sedang perjalanan pulang menggunakan motor. Ketika melihat keributan, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang itu hendak melerai.

Namun menurut dia anggota tersebut justru diserang hingga mengeluarkan tembakan peringatan hingga akhirnya menembak ke korban.

“Ketika dua geng ini melakukan tawuran, muncul anggota polisi, kemudian dilakukan upaya melerai, namun ternyata anggota polisi dilakukan penyerangan hingga dilakukan tindakan tegas,” ujar Irwan.

“Informasinya kan jam 01.00 malam. Habis kerja, melakukan penyelidikan di kantor. Lakukan perjalanan pulang melintas di kantor perumahan Paramount itu. Polisi mau melerai,” imbuhnya.

Korban G tertembak di bagian pinggul, saat itu anggota polisi tersebut melakukan pertolongan bersama anggota geng Seroja. Saat di RSUP dr Kariadi ternyata tidak ada yang mengenali korban sehingga baru sekitar pukul 10.00 WIB identitasnya diketahui dan keluarga korban dikabari.

“Yang tertembak, korban kena pinggulnya. Satu catatan ketika dibawa rumah sakit yang menolong dari kelompok lawan dari kelompok Seroja plus anggota kita itu. Jam 10.00 pagi kan belum diketahui identitasnya. Dari kelompok Seroja juga tidak mengenali,” katanya.

Saat ini penyelidikan masih dilakukan termasuk meminta keterangan anggota polisi yang melepas tembakan. Penyelidikan terhadap peristiwa tawuran di lokasi lain juga dilakukan.

“Menunggu penyelidikan. Menunggu hasil visum,” tegas Irwan.

“Jadi penanganan terhadap tiga peristiwa sedang kita dalami. Ungkap siapa saja yang terlibat,” katanya.

Namun, tuduhan polisi dibantah ramai-ramai seperti oleh temannya, satpam hingga staf di sekolah Gamma.

“Dia (korban) orangnya baik, tidak bersikap aneh-aneh,” ungkap Akbar Deni Saputra, sahabat korban saat bertakziah ke rumah nenek korban di Kembangarum, Semarang Barat, Jateng, Selasa (26/11/2024).

Menurut Akbar, korban bahkan sempat bermain ke rumahnya selepas pulang sekolah di daerah Ngaliyan, Jumat (22/11/2024).

“Makanya saya kaget ketika hari Minggu (24/11/2024) dikabari korban meninggal dunia,” lanjutnya.

Pihak sekolah juga meragukan tuduhan bahwa korban merupakan anggota gangster.

Diberitakan sebelumnya, beredar informasi di Facebook seorang remaja berinisial G tewas ditembak oknum polisi. Pihak keluarga enggan dimintai keterangan karena masih berduka.

Sedangkan pihak SMKN 4 Semarang juga belum menerima informasi pasti penyebab kematian. Selain itu ada dua siswa lain yang dirawat karena terluka dan syok.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60