Radarjakarta.id | JAKARTA – Letnan Kolonel (Letkol) Inf Devy Kristiono menjadi ajudan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. Devy berasal dari TNI Angkatan Darat (AD)
Letkol Devy terlihat sudah mendampingi Gibran sejak pelantikan pada 20 Oktober di Komplek MPR Senayan, Jakarta Pusat.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengakui Letkol Devy sudah menjadi calon ajudan Wapres Gibran dan sudah mendampingi Gibran di sejumlah kegiatan.
“Dengan beberapa kegiatan Bapak Wapres sudah didampingi oleh Letkol Devy, berarti dari AD ajudannya adalah Letkol Devy Kristiono,” ujar Wahyu ketika dikonfirmasi pada Jumat (25/10/2024).
Namun, ia belum dapat menunjukkan surat resmi penunjukkan Devy sebagai ajudan Gibran. Wahyu mengaku akan mengeceknya terlebih dahulu.
“Secara administrasi, suratnya akan saya cek. Sebab, saat ini saya masih di Maluku Utara,” tutur dia.
Brigjen Wahyu memastikan, dengan latar belakang yang solid dalam kepemimpinan dan pendidikan militer, Letkol Devy adalah pilihan yang tepat sebagai pendamping Wapres.
Kehadiran Devy di posisi ini diharapkan dapat memperkuat tugas kepresidenan, khususnya dalam aspek pengamanan dan kelancaran tugas sehari-hari Wapres Gibran.
Letkol Devy memulai karier militernya setelah lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 2002. Pendidikan ini menjadi fondasi bagi pengembangan keterampilan dan karier militernya.
Selain pendidikan dasar di Akmil, ia juga melanjutkan studi di Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) yang berfokus pada manajemen dan ilmu pertahanan.
Karier Letkol Devy menonjol dalam posisi strategis, termasuk sebagai Komandan Kodim 0735 di Solo dan Kodim 0734 di Yogyakarta.
Selain itu, ia pernah bertugas di Pusdiklat Kopassus sebagai Kepala Bagian Pendidikan dan Pelatihan (Kabagdiklat) yang berfokus pada pengembangan kemampuan pasukan elite TNI.
Pengalamannya di pasukan khusus dan dalam memimpin di daerah strategis memberikan Letkol Devy kemampuan yang relevan dalam mendampingi Wapres Gibran di berbagai agenda dan tugas kenegaraan. | Angel*