Radarjakarta.id | JATENG – Serangan tawon vespa yang melanda Kabupaten Purbalingga menuntut masyarakat untuk lebih waspada dengan keberadaan sarang tawon di daerahnya. Masyarakat diminta tidak mengevakuasi sendiri sarang tawon yang ada di rumah atau pekarangannya apalagi untuk sarang yang berukuran besar.
Prosedur penanganan evakuasi sarang tawon vespa ini sebenarnya cukup sederhana, namun berbahaya jika dilakukan sendiri karena bisa menyebabkan demam bahkan bisa berujung kematian apabila terkena sengatan tawon vespa dalam jumlah banyak.
Demikian disampaikan Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Purbalingga, Muhsoni saat ditemui di ruang kerjanya.
Soni menjelaskan, hanya dibutuhkan satu alat penyemprot, pertalite atau premium, dan kapas. Kemudian untuk petugas evakuasi harus berpakaian tebal agar sulit untuk dihinggapi oleh tawon. Waktu penyemprotan juga harus diperhatikan, sebaiknya malam hari dan minim penerangan.
“Waktunya malam itu cenderung aman untuk dilakukan evakuasi, kalau siang nanti tawon-tawon itu bisa menyerang dan berbahaya,” beber Soni.
Ia menjelaskan, selama ini pihaknya telah berhasil mengevakuasi ratusan sarang tawon yang ditemui di rumah-rumah maupun pekarangan warga. Fenomena banyaknya sarang tawon vespa yang dijumpainya di permukiman warga diakibatkan habitat asli tawon vespa yang berada di hutan sudah mulai terusik.
“Sekarang banyak pohon ditebangi untuk menopang ekonomi sehingga tawon vespa yang semula hidup dengan tenang di alamnya terganggu dan lari ke permukiman karena dianggap aman,” ujarnya.
Dengan banyaknya hasil evakuasi sarang tawon vespa yang dilakukan oleh BPBD Purbalingga, Soni juga berpesan agar masyarakat segera tanggap dan waspada ketika menemui sarang tawon. Pihaknya beserta jajaran BPBD Purbalingga siap membantu mengevakuasi sarang tawon apabila ada permintaan dari masyarakat.
“Kami tidak melihat besar kecilnya sarang tawon, ketika dirasa sudah meresahkan, semakin cepat dievakuasi dan ditangani maka lebih baik,” pungkasnya.
Dinkominfo Purbalingga