Koramil 05/Cilincing Dampingi Ketahanan Pangan Pertanian Perkotaan

banner 468x60

Radarjakarta.id | JAKARTA – Cilincing adalah salah satu Kecamatan di Jakarta Utara dengan memiliki luas wilayah 831,25 Ha dengan  jumlah penduduk 436.330 jiwa,  termasuk wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak diantara Kecamatan lain.

Situasi perekonomian yang sulit saat ini ditambah banyaknya pengangguran akibat PHK dari Perusahaan dibutuhkan ketekunan kebersamaan dan inovasi dlm mengelola sawah dan kebun di wilayah Cilincing yang dinyatakan Lumbung Padi yang Tersisa di Ibu Kota.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Dengan pendampingan Babinsa dan mendapat bimbingan penyuluh yg simultan diharapkan petani lebih serius mengolah sawahnya sehingga  hasil panen di harapkan lebih dr 6 ton tiap Ha.

Banyak PHK dan pengangguran menjadi solusi jitu dan berkepanjangan dalam mencegah kemiskinan, namun diperlukan keseriusan oleh semua pihak baik petani, penyuluh dan babinsa.

Sawah yang tersisa di Provinsi DKI Jakarta itu, lokasinya tersebar di Jakarta Utara dengan luas 301 hektare (71,4 persen), Jakarta Barat dengan luas 90,56 hektare (15,9 persen), dan terakhir Jakarta Timur dengan luas 72,61 hektare (12,7 persen)
Cilincing memiliki sawah terluas se DKI Jakarta, sehingga perlu menjadi perhatian khusus.

Koordinator Penyuluh Pertanian Kasudin Pertanian Jakarta Utara Bapak Unang menyampaikan, lahan pertanian di Jakarta Utara hanya terpusat di Kecamatan Cilincing seluas 301 Ha, di mana terbagi di Kelurahan Rorotan dan Marunda.

“Dalam musim panen sawah menghasilkan 5-6 ton gabah dalam setiap kali panen. Sementara dalam setahun, petani dapat melakukan panen sebanyak maksimal dua kali,” ujarnya.

Unang juga mengungkapkan bahwa  misal kita mencari produksi per tahunnya 5 ton x 301 hektare x 2 kali tanam = 3.010 ton masih di rasa belum mencapai target.

Dalam hal pengairan, petani penggarap 301 hektare sawah di Jakarta Utara mengandalkan irigasi dari Banjir Kanal Timur (BKT) dan Sungai Tambun Rengas.

Terjadi kendala saat musim hujan berdampak kelebihan air sehingga perlu peran serta Babinsa dgn memompa air agar sawah bisa di tanami.

Ada juga lahan pertanian yang posisinya di lahan yang tinggi dgn memanfaatkan air sehingga bisa tanam 2 kali hujan tidak masalah,” ucap Johanes.

Lahan pertanian seluas 301 hektare tersebut dikelola oleh 15 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Tenaga kerja mulai olah sawah, tanam dan panen dgn pendampingan babinsa dapat dikelola sendiri sehingga berdampak penghasilan panen yg mencukupi.

Disamping persawahan terdapat pula kebon atau tanah darat yang belum dimanfaatkan dengan baik.

Akan lebih efektif dan bernilai ekonomi bila untuk urban farming tanaman cabe, sayur sayuran.

Untuk meningkatkan hasil panen maka dalam memberikan penyuluhan dilakukan secara continue oleh penyuluh dan Babinsa yg berdampak hasil melimpah sehingga kebutuhan pangan di Cilincing dapat terpenuhi dan memberdayakan masyarakat guna cegah pengangguran.

Harapan hasil panen bisa mencapai 6-8 ton tiap Ha.

Peran pemkot Adm JU dalam melestarikan sawah yang digarap petani Jakarta Utara itu, yakni dengan menyalurkan pupuk bersubsidi, hingga memberikan penyuluhan mengenai cara bertani yang efektif dan efisien.

Dengan pendampingan Babinsa dalam ketahanan pangan di Cilincing didukung oleh Pemkot Administrasi jakarta Utara, Masyarakat Cilincing khususnya dapat merasakan hasil panen padi, sayur sayuran, cabe pada periode tahun 2024.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60