Radarjakarta.id | JAKARTA — Wali Kota Medan, Bobby Nasution dalam beberapa kesempatan menyinggung soal aktivitas organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) di Medan yang membuat resah masyarakat.
Meski tak menyinggung langsung OKP yang dimaksud, namun menurut menantu Presiden Jokowi itu, kegiatan OKP ini seperti preman lantaran kerap memalak para pedagang. Menurut Bobby, aktivitas OKP ini semakin menjamur.
Ketua Pemuda Pancasila (PP) Sumatera Utara, Kodrat Shah menanggapi tudingan Bobby. Dia menyebut kalau OKP yang disinggung oleh Bobby bukanlah PP. Menurutnya PP merupakan ormas bukan OKP.
“OKP disinggung saya enggak peduli. Kita ormas. Mungkin yang dimaksud di luar PP. Karena PP ini bukan OKP. Kita ormas, mungkin pak wali menyinggung yang lain. Bukan PP,” katanya.
Dia mengingatkan agar Bobby Nasution bekerja sesuai program dan visi misi yang telah direncanakan. Tak hanya itu, PP juga, tambahnya, siap memberikan bantuan untuk Bobby jika diminta.
“Kerja aja sesuai program kerja wali kota, visi misi jalankan. Kalau perlu dibantu kita bantu. Tapi kalau nggak minta kita enggak otomatis,” pungkas Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura itu.
Sebelumnya, Bobby menyinggung ormas berseragam loreng di Pos Bloc yang berlagak preman beraksi memalak warga. Ia pun sempat meminta langsung Kapolrestabes Medan dan Dandim 0201/Kota Medan agar memberantas aksi premanisme ini.
“Saya sampaikan ke Pak Dandim, Pak Kapolres ada PR (pekerjaan rumah) juga. Tadi saya dengar, ini masih diganggu juga ini pak. Ini kebetulan ada kultur di sini pak kadang kadang premanisme-nya tinggi,” kata Bobby saat membuka Pos Bloc di Kantor Pos Medan, Sabtu (29/10).
Menantu Presiden Joko Widodo itu mengaku masih mendengar para OKP berbaju loreng oranye tersebut memintai uang kepada pelaku UMKM ketika Pos Bloc dibuka.
“Saya dengar tadi masih ada yang saat PT Pos membuka gerai UMKM ya, masih dimintain sama loreng loreng pak. Tapi bukan loreng warna hijau. Pak Dandim bukan loreng hijau. Memang lorengnya sama pak dengan kantor pos. Warnanya oranye,” ungkap Bobby.
Belakangan, Bobby menyinggung kembali kegiatan OKP. Suami dari Kahiyang Ayu itu mengaku tidak membenci OKP. Hanya saja, ia membenci kegiatannya karena sering melakukan pungutan liar (pungli).